Pesawat Asing Disergap 2 Pesawat Tempur F-16 TNI AU dan Dipaksa Turun di Medan
Blog Baim Disperindagsu - 2 Pesawat tempur F-16 dari Skadron Udara 3 menyergap dan memaksa mendarat sebuah pesawat asing yang masuk melintasi wilayah kedaulatan RI tanpa izin. Pesawat itu kemudian dipaksa turun di Lanud Suwondo Medan.
Awalnya sebuah obyek terbang tak dikenal terdeteksi oleh radar-radar Pertahanan Udara Kohanudnas di Sumatera Utara, khususnya radar Sibolga, Sabang dan Lhokseumawe.
Pada pukul 11.32 WIB Pusat Operasi Kosekhanudnas III menginformasikan ke flight F-16 terdapat lasa X di arah radial 280, jarak 220 nm (400 km) ketinggian 11.000 feet dari Kota Medan dengan kecepatan 250 knot (400 km/jam) dengan arah (heading) 110.
Pada pukul 11.45 WIB, diketahui tidak ada data informasi tentang penerbangan sesuai lintasan pesawat asing. Pangkosekhanudnas III Marsma TNI Sungkono memerintahkan Komandan Skadron Udara 3 Letkol Pnb Firman Dwicahyo untuk mengirimkan 'Falcon Flight' melaksanakan penyergapan dengan perintah 'scramble'.
Dari situasi pesawat parkir di apron Lanud Medan, berkat latihan yang intensif maka para penerbang F-16 TNI AU hanya memerlukan waktu beberapa menit untuk menyalakan mesin, taxy dan segera tinggal landas. Tepat pada pukul 11.51 WIB dua pesawat F-16 sudah tinggal landas menuju sasaran pesawat tak dikenal. Pesawat leader adalah sebuah F-16 B dengan Tail number TS-1602 (Mayor Pnb Bambang Apriyanto dan Lettu Pnb Yusuf Atmaraga dan pesawat wingman adalah sebuah F-16 A dengan nomor ekor TS-1611 (Lettu Pnb Ferry Rachman).
Dengan diarahkan oleh Ground Control Interceptor dari Kosek III maka pada pukul 12.25 WIB Falcon Flight berhasil menangkap sebuah pesawat propeller tipe Swearingen SX 300 berwarna merah dengan nomor registrasi N 54JX di arah radial 260, jarak 60 nm (100 km), ketinggian 11.000 feet dari kota Medan.
Praktis saat ditangkap pesawat sedang terbang diantara puncak-puncak pegunungan Bukit Barisan.
Pesawat ini diketahui berangkat dari Sri Lanka menuju Bangkok dengan rencana short stop di Bandara Subang, Malaysia.
Setelah mengidentifikasi secara visual pesawat tak dikenal dan berkomunikasi dengan penerbang untuk mengkonfirmasi ketiadaan ijin lintas sesuai informasi data base Kohanudnas.
Pada pukul. 12.27 WIB, Pangkosekhanudnas III memerintahkan untuk melaksanakan force down atau memaksa mendarat pesawat tersebut di Lanud Soewondo, Medan.
Dan akhirnya pada pkl. 12.44 WIB pesawat Swearingen SX 300 mendarat di Lanud Soewondo Medan serta segera diperiksa oleh personel pengamanan TNI AU untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut.
Awalnya sebuah obyek terbang tak dikenal terdeteksi oleh radar-radar Pertahanan Udara Kohanudnas di Sumatera Utara, khususnya radar Sibolga, Sabang dan Lhokseumawe.
Pada pukul 11.32 WIB Pusat Operasi Kosekhanudnas III menginformasikan ke flight F-16 terdapat lasa X di arah radial 280, jarak 220 nm (400 km) ketinggian 11.000 feet dari Kota Medan dengan kecepatan 250 knot (400 km/jam) dengan arah (heading) 110.
Pada pukul 11.45 WIB, diketahui tidak ada data informasi tentang penerbangan sesuai lintasan pesawat asing. Pangkosekhanudnas III Marsma TNI Sungkono memerintahkan Komandan Skadron Udara 3 Letkol Pnb Firman Dwicahyo untuk mengirimkan 'Falcon Flight' melaksanakan penyergapan dengan perintah 'scramble'.
Dari situasi pesawat parkir di apron Lanud Medan, berkat latihan yang intensif maka para penerbang F-16 TNI AU hanya memerlukan waktu beberapa menit untuk menyalakan mesin, taxy dan segera tinggal landas. Tepat pada pukul 11.51 WIB dua pesawat F-16 sudah tinggal landas menuju sasaran pesawat tak dikenal. Pesawat leader adalah sebuah F-16 B dengan Tail number TS-1602 (Mayor Pnb Bambang Apriyanto dan Lettu Pnb Yusuf Atmaraga dan pesawat wingman adalah sebuah F-16 A dengan nomor ekor TS-1611 (Lettu Pnb Ferry Rachman).
Dengan diarahkan oleh Ground Control Interceptor dari Kosek III maka pada pukul 12.25 WIB Falcon Flight berhasil menangkap sebuah pesawat propeller tipe Swearingen SX 300 berwarna merah dengan nomor registrasi N 54JX di arah radial 260, jarak 60 nm (100 km), ketinggian 11.000 feet dari kota Medan.
Praktis saat ditangkap pesawat sedang terbang diantara puncak-puncak pegunungan Bukit Barisan.
Pesawat ini diketahui berangkat dari Sri Lanka menuju Bangkok dengan rencana short stop di Bandara Subang, Malaysia.
Setelah mengidentifikasi secara visual pesawat tak dikenal dan berkomunikasi dengan penerbang untuk mengkonfirmasi ketiadaan ijin lintas sesuai informasi data base Kohanudnas.
Pada pukul. 12.27 WIB, Pangkosekhanudnas III memerintahkan untuk melaksanakan force down atau memaksa mendarat pesawat tersebut di Lanud Soewondo, Medan.
Dan akhirnya pada pkl. 12.44 WIB pesawat Swearingen SX 300 mendarat di Lanud Soewondo Medan serta segera diperiksa oleh personel pengamanan TNI AU untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut.
Spesifikasi Pesawat Asing Tersebut
Blog Baim Disperindagsu - Kamis Siang (10/4), tiba-tiba teritorial udara di sekitar daerah Medan heboh. Ada sebuah pesawat asing yang tiba-tiba nyelonong melintas di di Kota Sibolga, Pulau Sumatera. Kota ini hanya berjarak sekitar 350 kilometer dari Medan.
Ketika pesawat itu mulai terdeteksi, tentu TNI AU tak tinggal diam. Akhirnya pesawat yang hanya berisi satu pilot itu dipaksa turun di Lanud Soewondo Medan. Pesawat latih itu sempat ditempel dan dipaksa turun dengan dua pesawat F-16 milik TNI AU.
Sekitar pukul 13.00 WIB, akhirnya pilot yang belum diketahui identitas dan kewarganegaraannya dibawa masuk ke ruang VIP bandara dengan pengawalan ketat. Sedangkan pesawat berwarna merah itu terus dijaga petugas bandara dan Paskhas TNI.
Ketika pesawat itu mulai terdeteksi, tentu TNI AU tak tinggal diam. Akhirnya pesawat yang hanya berisi satu pilot itu dipaksa turun di Lanud Soewondo Medan. Pesawat latih itu sempat ditempel dan dipaksa turun dengan dua pesawat F-16 milik TNI AU.
Sekitar pukul 13.00 WIB, akhirnya pilot yang belum diketahui identitas dan kewarganegaraannya dibawa masuk ke ruang VIP bandara dengan pengawalan ketat. Sedangkan pesawat berwarna merah itu terus dijaga petugas bandara dan Paskhas TNI.
Lalu sebenarnya pesawat apa yang digunakan pilot asing itu?
Pilot asing itu diketahui menerbangkan pesawat Swearingen SX-300. Pesawat asal AmerikaSerikat itu pertama kali dikembangkan oleh Ed Swearingen seorang ahli penerbangan dari San Antonio, Texas sejak tahun 1980. Kemudian pesawat ini mulai perdana diterbangkan pada 1 Juli 1984.
Swearingen SX-300 termasuk pesawat yang mempunyai performa tinggi, namun hanya mempunyai dua kursi saja di dalamnya. Pesawat ini pun mampu menjelajah udara dengan kecepatan 106km/jam (66 mil per jam).
Pesawat ini mempunyai tiga baling-baling. Dengan desain kontemporer kanopi terbuka, konstruksinya juga berada di luar kemampuan rata-rata dari pesawat amatir lainnya. Swearingen SX-300 mempunyai 300 tenaga kuda (220 kW) dengan enam mesin silinder agar mampu terbang secara maksimal di udara.
Sang pilot sudah diketahui sebagai warga negara Swiss usia 65 tahun bernama Hing Pier. Hingga kini pilot itu masih diperiksa intensif oleh TNI.
Swearingen SX-300 termasuk pesawat yang mempunyai performa tinggi, namun hanya mempunyai dua kursi saja di dalamnya. Pesawat ini pun mampu menjelajah udara dengan kecepatan 106km/jam (66 mil per jam).
Pesawat ini mempunyai tiga baling-baling. Dengan desain kontemporer kanopi terbuka, konstruksinya juga berada di luar kemampuan rata-rata dari pesawat amatir lainnya. Swearingen SX-300 mempunyai 300 tenaga kuda (220 kW) dengan enam mesin silinder agar mampu terbang secara maksimal di udara.
Sang pilot sudah diketahui sebagai warga negara Swiss usia 65 tahun bernama Hing Pier. Hingga kini pilot itu masih diperiksa intensif oleh TNI.
Tak Ada Indikasi Teror Dari Pesawat Asing Tersebut
Blog Baim Disperindagsu - Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional III Medan menyampaikan keterangan resmi mengenai pesawat asing yang dipaksa turun ke Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo, Polonia, Kamis (10/4). Mereka menyatakan belum ada indikasi ancaman atau teror dari pesawat yang dipiloti warga negara Swiss ini.
"Belum ada ancaman pelanggaran kedaulatan, hanya tidak memiliki izin. Dia harus ada izin untuk masuk wilayah udara kita. Tapi ini masih diinvestigasi dan diteliti. Sejauh ini karena ketidaktahuan mereka," kata Marsma Sungkono, Pangkosek Hanudnas III Medan kepada wartawan.
Sungkono juga memaparkan kronologi pencegatan dan pemaksaan turun pesawat itu. "Jadi pada waktu kita melaksanakan operasi, ada pesawat tidak memiliki izin memasuki wilayah udara kita. Maka langsung kita airborne-kan 2 unit F-16 untuk meng-intercept," ujarnya.
Dia memaparkan, pesawat dicegat pada posisi 80 nautical mile sebelah barat Meulaboh. Pesawat kemudian dipaksa mendarat ke Lanud Soewondo sekitar pukul 12.44 WIB.
Mengenai hasil pemeriksaan, Sungkono memaparkan, pilot itu diketahui bernama Heinz Pieter (65). Warga negara Swiss itu mengaku ingin +ferry flight+ dari Colombo ke Singapura.
Heinz diketahui sebagai pensiunan pilot penerbangan sipil. Pesawat itu milik dia pribadi. "Jenis pesawatnya Jhon SE 29," kata Sungkono.
Dia mengatakan, pilot dan pesawat masih tetap akan diproses karena sudah melakukan pelanggaran. Namun, pihak TNI AU hanya sampai ke penyidikan, selanjutnya akan diserahkan ke penyidik sipil.
Seperti diberitakan, 2 pesawat F-16 TNI AU memaksa turun pesawat asing ke Lanud Soewondo Polonia. Pesawat yang dipiloti warga negara Swiss itu membawa 3 jeriken, sepeda, sleeping bagdan perangkat lainnya.
Saat ini pilot masih diperiksa. Sedangkan pesawat masih dikawal sejumlah tentara setelah sebagian ditutupi terpal.
"Belum ada ancaman pelanggaran kedaulatan, hanya tidak memiliki izin. Dia harus ada izin untuk masuk wilayah udara kita. Tapi ini masih diinvestigasi dan diteliti. Sejauh ini karena ketidaktahuan mereka," kata Marsma Sungkono, Pangkosek Hanudnas III Medan kepada wartawan.
Sungkono juga memaparkan kronologi pencegatan dan pemaksaan turun pesawat itu. "Jadi pada waktu kita melaksanakan operasi, ada pesawat tidak memiliki izin memasuki wilayah udara kita. Maka langsung kita airborne-kan 2 unit F-16 untuk meng-intercept," ujarnya.
Dia memaparkan, pesawat dicegat pada posisi 80 nautical mile sebelah barat Meulaboh. Pesawat kemudian dipaksa mendarat ke Lanud Soewondo sekitar pukul 12.44 WIB.
Mengenai hasil pemeriksaan, Sungkono memaparkan, pilot itu diketahui bernama Heinz Pieter (65). Warga negara Swiss itu mengaku ingin +ferry flight+ dari Colombo ke Singapura.
Heinz diketahui sebagai pensiunan pilot penerbangan sipil. Pesawat itu milik dia pribadi. "Jenis pesawatnya Jhon SE 29," kata Sungkono.
Dia mengatakan, pilot dan pesawat masih tetap akan diproses karena sudah melakukan pelanggaran. Namun, pihak TNI AU hanya sampai ke penyidikan, selanjutnya akan diserahkan ke penyidik sipil.
Seperti diberitakan, 2 pesawat F-16 TNI AU memaksa turun pesawat asing ke Lanud Soewondo Polonia. Pesawat yang dipiloti warga negara Swiss itu membawa 3 jeriken, sepeda, sleeping bagdan perangkat lainnya.
Saat ini pilot masih diperiksa. Sedangkan pesawat masih dikawal sejumlah tentara setelah sebagian ditutupi terpal.
Artikel Ini Dilindungi oleh Program DMCA Anticopy
Jika ingin mengcopy artikel ini, cantumkan sumber link artikel ini.
Terima kasih.
Jika ingin mengcopy artikel ini, cantumkan sumber link artikel ini.
Terima kasih.
0 komentar:
Post a Comment